Lebih
Jauh ttg Punnet Square dan Contohnya dalam Campbell
by: Andi Nursaiful/berbagai sumber
Sebagian besar orang yang tidak memiliki
latar belakang tentang ilmu biologi, mungkin masih cukup asing dengan Punnet
Square. Ini adalah diagram atau tabulasi yg digunakan sebagai alat untuk
memprediksi kemungkinan-kemungkinan gen anakan yang bakal dibawa/muncul dalam
perkawinan/persilangan dua makhluk hidup, termasuk tanaman.
Punnet Square diciptakan oleh Reginald C.
Punnett, daqn umum digunakan oleh para ahli biologi untuk mencari tahu semua
kemungkinan yang bisa muncul dari sebuah persilangan/perkawinan. Syaratnya,
kedua orang tua (jantan dan betina) harus diketahui secara persis atau
teridentifikasi dengan benar genetika warna bawaan dan pola/corak/bentuk bawaan.
Punnet Square umumya diterapkan untuk
perkawinan/persilangan monohibrid (satu alel) dan dihibrid//multihibrid (dua
atau lebih alel, atau persilangan gen heterozigot). Khusus untuk dihibrid,
Punnet Square hanya efektif jika masing-masing gen independen (lihat contoh di
bawah).
Untuk menerapkan Punnet Quare, terlebih
kita terlebih dulu harus memahami konsep dasar mengenai karakter gen resesif
dan dominan. Gen yag bersifat resesif diberi kode dgn huruf kecil, sementara
gen berkarakter dominan dikodekan dengan huruf besar.
Contoh
Monohibrid
Dalam contoh ini, jantan dan betina
memiliki kode gen Bb (ini kode gen tikus). Oleh sebab itu, kemungkinan alel yg
dibawa adalah B (hitam) atau b (white). Kalo dimasukkan dalam tabelnya Punnet,
maka hasilnya sbb:
Betina
B b
Jantan
B BB Bb
b Bb Bb
Hrs diingat bahwa Punnet Squares hanya
menggambarkan kemungkinan genotip, bukan fenotip.
Alel yang bersifat dominan (B) akan
menutupi (masking) alel yang resesif. Maka dari tabel di atas, hasilnya:
Kemungkinan-kemungkinan genotip: 25% BB,
25% bb, dan 50% Bb.
Kemungkinan-kemungkinan fenotip: 75% hitam
(BB dan Bb), dan 25% putih (bb).
Tipe rasionya adalah 3:1 (ini rasio tipikal
utk monohibrid)
Contoh
Dihibrid
Dalam contoh ini, yang disilang adalah
tanaman kacang-kacangan. MAsing-masing berkode gen yg sama dan heterozigot,
yaitu RrYy x RrYy. Ini adalah dua kacang yg secara FISIK berbentuk bulat dan
berwarna kuning, tapi MEMBAWA gen warna hijau dan bentuk keriput.
- R = melambangkan alel dominan untuk
kacang bulat
- r = melambangkan alel resesif untuk
kacang keriput
- Y = melambangkan alel dominan untuk warna
kacang kuning
- y = melambangkan alel resesif untuk warna
kacang hijau
Karena masing-masing gen bentuk dan warna
di sini independen, maka kemungkinan-kemungkinan variasinya adalah: RY, Ry, rY
and ry.
Coba
kita masukkan dalam diagram Punnet.
RY Ry rY ry
RY
RRYY RRYy RrYY
RrYy
Ry
RRYy RRyy RrYy
Rryy
rY
RrYY RrYy rrYY
rrYy
ry
RrYy Rryy rrYy
rryy
Kemungkinan-kemungkinan
fenotip:
- 9 kuning bulat (RRYY, RRYy, RrYY, RrYy,
RRYy, RrYy, RrYY, RrYy, RrYy)
- 3 hijau bulat (RRyy, Rryy, Rryy)
- 3 kuning keriput (rrYY, rrYy, rrYy)
- 1 hijau kriput (rryy).
Rasionya: 9:3:3:1 (ini tipikal utk
persilangan dihibrid)
Kemungkinan-kemungkinan genotip??? Silakan
diurai sendiri... hehehe. Kalo paham yg diatas, pasti bisa mengurainya...
Lantas bagaimana jika Punnet Square kita
terapkan dalam perkawinan/persilangan warna/pola/corak hamster?
Di sini ada sedikit kendala, karena semua
gen warna di campbell bersifat resesif. Yg bersifat dominan hanya gen
pola/corak. Kita tahu bahwa warna campbell baru muncul secara fisik jika dua
gen resesif bertemu pasangan (misalnya aa = black, aadd = opal, dst).
Jika tidak ketemu, maka yg tampak adalah
warna default/warna asli Agouti walaupun bawaan gennya bisa berbeda (misalnya,
Black yang membawa gen opal dan albino = aaDdCc)
Contoh
Aku kasih contoh perkawinan antara jantan
Black yang membawa gen opal dan albino (aaDdCc) x betina Opal yg membawa gen
argente red eyed dan black(ddPpAa).
Pertama kita harus buat dulu variasi gen yg
bisa dimiliki jantan Black: yaitu aDC (normal/agouti), adc (normal/agouti), adC
(normal/agouti), dan aDc (normal/agouti)
Kedua, kita buat variasi gen yg bisa
dimiliki betina opal: Yaitu dPA (normal/agouti), dpa (normal/agouti), dpA
(normal/agouti), dan dPa (normal/agouti).
Setelah variasi gen jantan dan betina sudah
diperoleh, barulah kode-kode gen itu kita masukkan ke punnet square:
aDC adc adC aDc
dPA
aAdDPC ddaAPc ddaAPC
dDaAPc
dpa
aadDpC aaddpc aaddpC
aadDpc
dpA
aAdDpC ddaApc ddaApC
aAdDpc
dPa
aadDPC aaddPc aaddPC
aadDPc
Perhatikan, ada 16 kotak kemungkinan dalam
tabel ini. Berarti kemungkinannya /16. Kalo gen resesif gak ketemu pasangan,
maka gen warnanya tidak akan muncul secara fisik, alias kembali ke agouti (++)
sebagai defaultnya/warna aslinya hamster. Dalam tabel di atas:
- Probabilitas Agoti (++) = 4/16.
- Probabilitas Black (aa) = 4/16
- Probabilitas opal (dd) = 4/16
- Probabilitas Blue (aadd)= 4/16
- Probabilitas Argente RE = 0/16 (krn tidak
ada gen Argente RE yg ketemu jodoh)
- Probabilitas Albino = 0/16 (krn tidak ada
gen Albino yg ketemu jodoh)
Meski demikian, semua anakan tetap akan
membawa/carier gen Argente RE dan Albino.
Seperti yang kita percaya, tak ada yang
sempurna di muka bumi, maka Punnet Square pun tidaklah sempurna. Ada bbrpa
keadaan atau situasi di mana diagram ini harus kita terapkan secara hati-hati.
Rasio tipikal fenotip 3:1 dan 9:3:3:1
merupakan prediksi teoritis yang didasarkan pada asumsi pemisahan dan
percampuran alel yang independen. Deviasi sangat mungkin terjadi dalam beberapa
keadaan/situasi sbb:
- Alel-alel berada di kromosom yg sama dan
saling terkait.
- Salah satu ortu, kehilangan kopi gen,
misalnya, seorang laki-laki hanya memiliki satu kromosom X dari ibunya,
sehingga hanya alel dari ibu yang akan memberi pengaruh
- Tingkat hidup dari anakan tidaklah sama.
Shg sangat mungkin ada variasi yang tidak sampai lahir. (ini pernah aku
singgung dlm tulisan soal rumus gen campbell)
- alel bisa mengalami keadaan incomplete
dominance atau co-dominance
- Terjadi interaksi genetika (disebut
epistasis) antara alel-alel dari gen yang berbeda.
- Sifat gen hanya diwariskan dari satu
ortu.
Nah, ini hanya deskripsi sederhana dari
Punnet Square agar kita bisa lebih memahami hasil perkawinan dan persilangan
warna hamster2 kita. Bagi temen-temen yang merasa puyeng (spt saya) dan tidak
mau pusing, yah gak usah dipikirin terlalu jauh. Pikirin aja bagaimana membuat
agar hamster Indonesia bisa lebih diakui. Minimal dgn tidak sok tau melakukan
persilangan-persilangan yg tidak pada tempatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar