Winter
Coat pada hamster Winter White
Oleh: Muhammad Naufal/berbagai sumber
------------------------------------------------------------
(Last Update: Feb, 17th 2012)
Mengapa
hamster Winter White mengalami Winter Coat?
Di alam liar, Winter White mengalami Winter
Coat utamanya adalah untuk berkamuflase dengan lingkungannya. Hal ini perlu
untuk menghindari mereka dari predator. Mereka berkamuflase dengan Winter Coat
ditengah hamparan salju pada saat musim dingin. Tentunya, mereka tidak
berhibernasi, pada saat musim dinginpun, mereka tetap keluar sarang untuk
mencari makan, itulah mengapa mereka perlu Winter Coat sebagai kebutuhannya
saat keluar sarang.
Bagaimana
Winter Coat bisa terjadi?
Di alam liar, Winter Coat terjadi hanya
saat musim dingin. Namun hal ini bukan dikarenakan perubahan suhu yang drastis,
melainkan berkurangnya intensitas cahaya pada saat musim dingin. Hamster Winter
White memilki sel ganglion pada retina matanya, sel inilah yang bertugas
merekam berapa banyak cahaya yang diterima mata dalam 24 jam. Kemudian info ini
dikirimkan ke bagian di otak yang bernama Suprachiasmatic Nucleus (SCN), otak
lalu memerintahkan pineal gland untuk melepas hormon melatonin yang dapat
mengubah warna bulu, berapa banyak hormon yang dikeluarkan tergantung seberapa
banyak cahaya yang diterima. Jadi, meskipun dinamakan Winter Coat, ternyata hal
ini bisa juga terjadi pada saat musim panas yaitu ketika intensitas cahaya
dikurangi, begitupun sebaliknya, tidak setiap musim dingin mereka mengalami
Winter Coat karena yang mempengaruhinya adalah intensitas cahaya, bukan suhu.
Sejak
kapan Winter White bisa mengalami Winter Coat?
Pastinya setelah mata mereka terbuka dan
hormon-hormonnya aktif. Dari artikel-artikel yang saya baca tidak ada Winter
White yang mengalami Winter Coat pada saat masih menyusui.
Bagaimana
dengan Winter White yang buta?
Saya berpendapat, tergantung penyebab
kebutaannya. Apabila kebutaannya juga menyebabkan retina tidak aktif, logikanya
mereka tidak bisa mengalami Winter Coat. Namun, apabila retina masih bisa
berfungsi untuk sekedar merekam intensitas cahaya yang masuk, tidak menutup
kemungkinan mereka bisa mengalami Winter Coat.
Bagaimana
kronologis terjadinya Winter Coat?
Ketika Winter White mengalami Winter Coat,
bulu-bulu dengan warna normal digantikan dengan bulu-bulu berwarna putih atau
abu-abu. Menurut kebanyakan artikel yang saya baca, memang tidak dijelaskan
secara merinci tentang apakah bulu-bulu ini berubah warna atau berganti bulu.
Namun, ada satu penjelasan menarik yang setidaknya meyakinkan saya bahwa
bulu-bulu ini berganti, yaitu ketika mereka mengalami Winter Coat, jika kita
memperhatikannya lebih jelas, tidak ada sehelai bulu yang berwarna hitam dan
putih, setiap helai bulu memiliki satu warna yaitu putih atau abu-abu. Logikanya
adalah bulu-bulu normal mereka rontok dan digantikan dengan bulu-bulu putih
atau abu-abu. Apabila bulu-bulu ini berubah warna, seharusnya bisa ditemukan
sehelas bulu yang memilki warna hitam dan putih sekaligus.
“When a Winter White is becoming white, then
the hair fail out and it change to new hair. You see not hairs which are part
dark and part white. The normal hairs fall out…” (Martin B.)
Proses ini juga terjadi sebaliknya, yaitu
ketika mereka mulai kembali ke bulu normalnya dari Winter Coat. Bulu-bulu
berwarna putih/abu-abu mulai rontok dan digantikan dengan bulu-bulu berwarna
normal.
Whitening
atau Winter Coat?
Dari artikel-artikel luar negri mengenai
Winter Coat yang saya baca, tidak satupun memakai istilah Whitening (memutih),
seperti yang biasa kita pakai untuk mengistilahkan Winter Coat. Hal ini jugalah
yang menguatkan saya bahwa sebenarnya bulu-bulu ini berganti, bukan Whitening
(memutih). Apabila hal ini benar, berarti istilah Whitening yang sering kita
pakai agaknya menyesatkan.
Apakah
semua Winter White bisa mengalami Winter Coat?
Saya berpendapat, semua Winter White murni
bisa mengalami Winter Coat. Kalaupun dalam satu kandang dengan intensitas
cahaya yang sama, ada yang mengalami Winter Coat dan ada yang tidak. Hal ini
mungkin saja disebabkan waktu tidur hamster yang berbeda sehingga juga
membedakan intensitas cahaya yang mereka terima. Atau apabila mereka memiliki
darah hybrid, hal ini juga memungkinkan mereka tidak bisa mengalami Winter
Coat, meskipun kebanyakan hybrid bisa mengalami Winter Coat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar