Wajib Gak Wajib
By: Andi Nursaiful/Berbagai Sumber
Potongan-potongan info di bawah ini didapat
melalui riset dari berbagai sumber referensi ilmiah yang sahih. Buat
temen-temen yang memelihara hamster, minat memelihara, atau sekadar ingin
menambah wawasan, tak ada salahnya dibaca-baca. Tapi bagi mereka yang memori di
kepalanya sudah penuh, dan tak merasa perlu untuk mengisinya lagi dengan
sesuatu yang baru, atau karena dianggap tidak bermanfaat, monggo dilewatkan
saja...
DARI MANA NAMA ITU DIPEROLEH?
What is in a name, kata pujangga Inggris
Shakespeare. Tapi ini tak berlaku di dunia perhamsteran. Buktinya, nama dan
istilah memiliki latar belakang tersendiri.
Hamster
Anggapan umum yang diyakini banyak orang
bahwa nama "Hamster" berasal dari Bahasa Jerman "Hamstern"
(yang artinya: penimbun) ternyata salah! Sebaliknya, kata "Hamstern"
dalam bahasa Jerman, merupakan istilah baru yang justru mengambil atau
terderivasi dari kata "Hamster". Kata "Hamster" berasal
dari Bahasa Proto-Slavia, "chomestar". Kata itu mirip-mirip dengan
bahasa Rusia (хомячок, atau hohmyachok), dan Bahasa Polandia (chomik).
Dwarf hamster
Dwarf hamster merujuk pada tiga spesies
hamster: Campbell, WW, dan Roborovski. Penyebutan "Dwarf" yang
berarti "cebol" atau "mini" dikarenakan ketiga spesies ini
merupakan hamster terkecil dari sekitar 25 spesies hamster yang ada di alam
liar.
Winter White
Nama ini diperoleh karena kemampuannya
untuk mengubah coating/bulu dari warna tertentu menjadi warna "putih"
(White). Perubahan itu terjadi selama tiga bulan menjelang musim
"dingin" (Winter). Ini merupakan respon alamiah yang dipicu oleh
berkurangnya intensitas cahaya menjelang dan selama musim dingin, dan dilakukan
untuk menghindari predator/pemangsa. (Baca bagaimana proses itu terjadi di bagian
lain tulisan ini)
Phodopus campbelli
Ini adalah nama latin dari spesies hamster
Campbell. Nama Campbell diberikan karena yang pertama kali menemukan adalah
orang yang bernama W.C. Campbell pd tahun 1902 di Tuva, sebuah kawasan yang
melingkupi wilayah geografis China dan Rusia.
Phodopus sungorus
Ini adalah nama latin dari spesies hamster
Winter White. Meskipun yang pertama melaporkannya bernama Peter Simon Pallas
(tahun 1773), hamster ini tidak diberi nama "Phodopus Pallas". Nama "sungorus" diperoleh dari
daerah penemuannya, yaitu Dzungaria (area Kazakhstan), meskipun belakangan
ditemukan juga di Mongolia, Siberia (Rusia), dan Manchuria.
Oleh sebab itu, WW juga dikenal dengan
beberapa mana lain, yaitu: Djungarian Hamster, Siberian hamster, Russian Dwarf
Hamster, Furry Hamster (karena bulu kakinya sangat lembut), dan tentu saja
Winter White Hamster.
Golden Hamster
Ini adalah nama lain dari spesies hamster
Syrian. Dinamakan "Golden" karena warna aslinya di alam adalah warna
coklat keemasan.
Syrian Hamster
Mendapat nama Syrian karena habitatnya
berada di wilayah Syria (Suriah). Pertama kali ditemukan pada 1839 oleh seorang
zoologist Inggris bernama George Robert Waterhouse. Si George ini gak egois
memberikan nama hamster ini dengan nama "George Hamster", melainkan
dengan nama Cricetus auratus. Kulit dan bulu dari hamster Syria yg pertama
ditemukan ini sekarang tersimpan dengan awet di British Museum of Natural
History.
Roborovski
Hamster ini mendapatkan namanya dari sang
penemu, Letnan. Vsevolod Roborovski. Dialah yang pertama kali mencatat
keberadaan hewan ini. Dia menemukannya pada sebuah ekspedisi pada bulan Juli
1894.
Sayangnya, sang letnan tidak melakukan
studi lebih lanjut. Pada 1903, Konstantin A. Satunin melakukan observasi
lapangan, tapi itupun tidak berlanjut. London Zoo kemudian mengimpor hamster
ini ke Inggris pada 1960-an, hanya untuk dipajang.
Studi ilmiah dan komprehensif pertama
terhadap spesies ini dilakukan di Inggris, dengan mengimpor spesimen dari
Moscow Zoo. Namun tak ada satupun yang berhasil hidup dan beranak pinak.
Roborovski yang beredar sekarang ini, terutama di Inggris, merupakan keturunan
dari Roborovski yang diimpor dari Belanda pada 1990. AS kemudian juga
mengimpornya pada 1998.
Speedy Gonzales
Ini adalah nama yang diberikan kepada
hamster Roborovski di negara-negara Amerika Latin dan beberapa negara Eropa.
Merujuk pada kemampuannya untuk berlari cepat, dan merupakan pelari tercepat di
antara 25 spesies hamster yang ada.
MITOS DAN FAKTA SEPUTAR HAMSTER
Banyak orang yang hidup dalam mitos tanpa
pernah menemukan fakta sebenarnya dari mitos yang ia yakini. Di bawah ini
beberapa mitosdan fakta seputar hamster.
Selama Ratusan Tahun, WW Dikira Tikus
Oleh Peter Simon Pallas, WW pertama
dilaporkan sebagai spesies mouse. Pada 1778, Pallas memberikan nama mouse
sungarus. Hampir 200 tahun kemudian, tepatnya 1912, Ned Hollister memberikan
nama Djungarian hamster dan memasukkan WW ke genus Phodopus.
WW Masuk Lab
WW pertama kali dibawa ke lab dan
diternakkan di Jerman oleh Klaus Hofmann pada 1960-an. Kebanyakan dari WW yg
beredar di dunai saat ini adalah keturunan dari hamster itu. Tahun 1970-an,
beberapa WW hasil ternakan Hofmann dibawa ke lab di Inggris, dan baru pada 1978
mulai diperkenalkan di pasar pet umum.
Bagaimana Proses Whitening pada WW Terjadi?
Ada mitos bahwa WW berubah karena suhu
dingin. Tak sedikit orang .... (SENSORED) yang mencoba memasukkan WW
peliharaannya ke kulkas untuk menguji mitos itu. Padahal,proses whitening terjadi
bukan karena suhu dingin, melainkan karena berkurangnya intensitas cahaya.
Kebetulan saja, intensitas cahaya di habitat WW berkurang menjelang dan selama
musim dingin.
Proses "whitening" atau memutih
itu bermula dari mata. Sebagaimana mamalia lainnya, WW memiliki retina di
matanya. Retina WW mengandung zat yang dinamakan ganglion cells. Cell ini yang
bertugas merekam berapa banyak cahaya yg diperoleh dalam 24 jam. Informasi ini
lalu diteruskan ke bagian dari otak yang disebut suprachiasmatic nucleus (SCN).
Kira-kira SCN ini adalah markas besar deh. Berikutnya, SCN meneruskan informasi
itu ke pineal gland.
Lantas, pineal gland merespon informasi
tersebut dengan mengeluarkan hormon melatonin. Seberapa banyak hormaon
melatonin yg dikeluarkan, tergantung dari informasi brp banyak intensitas
cahaya yg diperoleh mata. Semakin intens cahayanya, maka semakin sedikit hormon
yg dilepaskan. Demikian sebaliknya. Nah sedikit atau bnyknya hormon melatonin
ini, mempengaruhi warna bulu/coating ww.
Nenek Moyang Syrian di Rumah Kita
Hampir satu abad sejak Syria ditemukan,
seorang profesor ahli hewan dari Hebrew University of Jerusalem, bernama Israel
Aharoni, pada tahun 1930 kembali menangkap seekor induk hamster bersama enam
anaknya di Aleppo, Syria. Dia membawanya ke Jerusalem sebagai hewan lab.
Beberapa berhasil kabur lewat lubang di lantai, namun yang tidak sempat kabur,
sekarang menjadi nenek moyang hamster Syrian yang beredar di beberapa negara.
Termasuk yang dibawa ke Inggris pada 1931.
Di Amerika sendiri, Syirian masuk melalui
impor langsung dari Syria pada 1971. Apakah hamster Syria yang beredar di AS,
termasuk punyanya Teteh Linda Price, merupakan keturunan dari hasil impor ini?
Ternyata tidak, sebab hasil studi DNA terbaru menemukan bahwa tidak ada satupun
hamster syrian di AS merupakan anak cucu dari hasil impor itu.
Sejak 1970-an itu pula, nama latin Syrian
yang tadinya Cricetus auratus diralat menjadi Mesocricetus auratus. Alasannya,
genus Cricetus berbeda dengan genus Mesocricetus, berdasarkan penelitian
terbaru ketika itu.
Nama Arab Syrian Hamster
Tahukah Anda bahwa Hamster Syrian di negara
Arab (aslinya memang dari Suriah, salah satu negeri Arab) dikenal juga dengan
sebutan أبو جراب atau "Mister
Saddlebags". Ini karena kemampuannya yang luar biasa dalam hal membawa
makanan di kantung pipi menuju lokasi penimbunan makanan di sarang. Pernah
dilaporkan bahwa ditemukan sebanyak 25 kg persediaan makanan di sebuah sarang
"seekor" Syrian.
Masa "on" Syrian Hamster
Masa berahi Syria datang setiap empat hari
sekali, namun hanya mau menerima jantan pada satu hari dalam empat hari itu.
Masa Hamil Syrian Terpendek dari Seluruh
Mamalia
Dari sebuah jenis mamalia yang memiliki
plasenta, Syria merupakan yang paling pendek masa hamilnya, yaitu hanya 16
hari.
Hamster berasal dari kata Hamstern
Anggapan umum yang diyakini banyak orang
bahwa nama "Hamster" berasal dari Bahasa Jerman "Hamstern"
(yang artinya: penimbun) ternyata salah! Sebaliknya, kata "Hamstern"
dalam bahasa Jerman, merupakan istilah baru yang justru mengambil atau
terderivasi dari kata "Hamster". Kata "Hamster" berasal
dari Bahasa Proto-Slavia, "chomestar". Kata itu mirip-mirip dengan
bahasa Rusia (хомячок, atau hohmyachok), dan Bahasa Polandia (chomik).
Hamster Betina Kanibal?
Hamster betina memakan anak bukan karena
hamster kanibal, atau masuk kategori Infanticide (membunuh bayinya sendiri).
Syrian betina akan memakan bangkai bayinya yang sudah mati, demi mencegah
baunya terdeteksi oleh predator. Beberapa betina hamster memang diketahui membunuh
dan memakan bayinya yang sehat karena mendeteksi ada bau asing di sekitarnya
yang dianggap sebagai ancaman (termasuk bau manusia).
Hamster Bukan Hewan Nocturnal
Anggapan bahwa hamster adalah hewan
nocturnal yang tidur di siang hari dan beraktivitas di malam hari sesungguhnya
SALAH. Yang benar adalah, Hamster adalah hewan Crepuscular. Yaitu hewan yang
aktif terutama saat twilight (senja atau subuh). Hewan Crepuscular terkadang
aktif di malam hari saat bulan purnama.
Jadi hamster itu berada di tengah-tengah,
yaitu antara hewan malam (nocturnal), hewan siang (Diurnal), dan hewan
Cathemeral (siang dan malam, seperti Singa).
Sebagai tambahan: Ciri khas hewan
nocturnal, selain penciuman dan penglihatan yang tajam, adalah juga bentuk mata
yang sangat besar dan tidak proporsional, seperti burung hantu atau tarsier.
Sementara hewan Crepuscular tak ada yang bermata terlalu besar, seperti hamster
dan kelinci.
Hamster Primadona Lab
Hamster termasuk salah satu primadona hewan
laboratorium. Menurut Canadian Council for Animal Care, tahun 2006 saja,
tercatat ada sebanyak 6.402 hamsters digunakan sebagai hewan percobaan di lab.
Ini membuat HAmster berada di peringkat ke-4 sebagai hewan rodent lab
terpopuler, di bawah mice, rats, dan gerbils.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar