Saatnya Mencetak Hamster Bertemperamen Baik
By: Andi Nursaiful

Terlalu sering kita baca postingan ttg
hamster yg galak, menggigit sampe berdarah, panikan kalo lagi lahiran, induk
doyan ngunyah bayinya, pasangan yg susah dijodohin, anak-anak yang susah
digabungin dan gede dikit berantem hebat, indukan (betina dan jantan) yg jahat
sama anaknya sendiri, dst dst....
Tapi... mungkin kita juga pernah baca
posting atau melihat sendiri ada hamster yg jinaaak banget (padahal dia
campbell yg terkenal tukang gigit), ada yg hebat dalam menyusui dan membesarkan
bayi2nya, sangat nurut sm pemilik maupun orang lain, baik dan peace sm hamster
lain walaupun sama jenis kelemin, dst dst...

Kenapa bisa seperti itu??? Padahal
hamsternya dr spesies yang sama??
Teman2... sudah saatnya kita mengubah mind
set bahwa berternak hamster bukan perkara mudah. kelihatannya memang gampang
banget, setiap 18-21 hari bisa melahirkan 6-8 ekor bayi hamster.
Terlalu naif kalo kita berpikir demikian.
Belajar dari pengalaman peternak di negara-negara yang lebih maju dan lebih
dulu memelihara dan menernakkan hamster, kunci dari semua persoalan ada pada
pemilihan indukan.
Di Indonesia, sangat sedikit org yang
mementingkan indukan sehat ketimbang paduan warna yang akan dicetak. Padahal,
indukan yang sehat secara fisik (tak ada cacat bawaan, tak ada tanda-tanda
penyakit dan parasit), dan juga sehat secara psikologis (bertemperamen baik,
jinak namun aktif, familiar dengan manusia), dan juga matang secara biologis
dan yg tak kalah pentingnya tidak homozigous lethal, akan menghasilkan bayi yg
luar biasa.
Luar biasa lucu, aktif, sehat, sempuna
secara coating, dan bertemperamen baik (walaupun itu campbell), sehingga
benar-benar bisa dijadikan pet, hewan peliharaan. Di negara maju, salah satu
standar dalam kontes hamster selain kesehatan, adalah temperamen.
Kenapa temperamen ini jadi begitu penting?
Ternyata hasil studi menunjukkan induk yang bertemperamen baik, jinak, tidak
panikan, akan melahirkan bayi yang juga bertemperamen baik. Proses
persalinannya pun berjalan sangat lancar, begitu juga saat membesarkan
anak-anaknya.
Nah, yg umumnya terjadi di Indonesia saat
ini, orang berlomba-lomba mencetak varian tertinggi di semua spesies, tanpa
mempedulikan kualitas indukan. Yang lebih mengenaskan kala hal itu tidak
disengaja krn minimnya informasi yang baik dan benar tentang hamster dan
perhamsteran.

Semua ini pada akhirnya berujung pada
kualitas hamster kita yang makin memprihatinkan. Semakin hari, semakin banyak
saja penampakan hamster sakit dgn penyakit yang kian aneh, hamster cacat fisik,
hamster cacat saraf secara genetik, hingga hamster-hamster coating aneh akibat
salah campur. Pada gilirannya, harga hamster pun makin murah, Pedagang pun
teriak sekencang-kencangnya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar